Para menteri dan pejabat pemerintah dari kementerian lingkungan dan kementerian kesehatan se Asia Tenggara dan Asia Timur menyepakati Deklarasi Bangkok tentang Lingkungan dan Kesehatan. Dalam Deklarasi tersebut disepakati untuk memperkuat kerjasama dalam menangani permasalahan kesehatan dan lingkungan di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur.
Pertemuan Pertama, Forum Menteri Lingkungan dan Kesehatan Regional Asia Tenggara dan Asia Timur, Ministerial Regional Forum on Environment and Health in Southeast and East Asian Countries telah berlangsung dari tanggal 8 – 9 Agustus 2007 di Bangkok, Thailand. Pertemuan antara pejabat tinggi pemerintah dari kementerian lingkungan dan kementerian kesehatan se Asia Tenggara dan Asia Timur diselenggarakan tanggal 8 Agustus 2007 dengan tujuan untuk mengkaji kegiatan/program lingkungan dan kesehatan secara nasional dan rencana kerja regional. Sedangkan pertemuan tingkat menteri dilaksanakan tanggal 9 Agustus 2007 dibuka oleh Putri Chulabhorn Mahidol yang juga menjabat sebagai Presiden Chulabhorn Research Institute (CRI). Pada pembukaan forum tersebut, Putri Chulabhorn Mahidol menyampaikan ulasan ilmiah tentang “Emerging Environmental Health Concerns– Strengthening Science in Policies”.
Pertemuan menteri yang mengesahkan Deklarasi Bangkok ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antara menteri lingkungan dan kesehatan dalam menangani permasalahan lingkungan dan kesehatan yang akan dituangkan ke dalam bentuk National Environment and Health Action Plan (NEHAP). Lebih jauh, Deklarasi Bangkok ini akan menjadi wadah mekanisme pertukaran pengetahuan dan pengalaman, meningkatkan kerangka kerja kebijakan dan peraturan baik pada tingkat nasional maupun regional, serta mengembangkan pelaksanaan strategi dan peraturan di bidang lingkungan dan kesehatan secara terintegrasi.
Dalam Deklarasi Bangkok dimasukkan Regional Charter yang mengidentifikasi enam prioritas penanganan permasalahan lingkungan dan kesehatan, yaitu: (a) air quality; (b) water supply, hygiene and sanitation; (c) solid and hazardous waste; (d) toxic chemicals and hazardous substances; (e) climate changes, ozone depletion and ecosystem change; (f) contingency planning, preparadness and response to environmental health emergencies telah dibentuk Regional Thematic Working Group. Indonesia ditunjuk sebagai Ketua untuk Thematic Working Group on Climate Change, Ozone Depletion and Ecosystem Change.
Pertemuan menteri ini diselenggarakan oleh UNEP Regional Asia Pasifik, WHO Regional Pacific Barat dan Asia Tenggara bersama-sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Thailand dan Kementerian Kesehatan Thailand serta Chulabhorn Research Institute. Pertemuan dihadiri oleh sekitar 180 peserta yang berasal dari tingkat menteri dan pejabat pemerintah delegasi dari 14 negara di Asia Tenggara dan Asia Timur, yaitu Brunei Darussalam, Cambodia, China, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Philippina, Korea Selatan, Singapura, Thailand dan Vietnam. Di samping itu dalam pertemuan ini juga dihadiri oleh organisasi internasional (ADB, UNDP, UN-ESCAP, Word Bank), peneliti, instansi terkait di Thailand dan pemangku kepentingan terkait lain.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh SAM Ekonomi dan Pengentasan Kemiskinan KLH dengan anggota dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup (Asdep 2/III, Asdep 2/IV, Asdep 3/IV, staf Deputi III dan Deputi IV MENLH), Departemen Kesehatan (Dirjen Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan, SAM Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan dan Direktur Kesehatan Lingkungan) dan Departemen Pekerjaan Umum (Direktur Pengembangan Sanitasi Lingkungan, Penasihat pada Dirjen Cipta Karya).
Kami, Para Menteri dan Para Pejabat Tinggi Kementerian dari 10 negara Asia Tenggara, bertemu dalam Forum Kementerian tanggal 26 Mei di Bangkok, Thailand, untuk mendiskusikan isu “peningkatan akses terhadap, dan kualitas dari, pendidikan melalui lingkungan belajar yang ramah anak”. Kami mengakui hal-hal berikut:
| Foto oleh IDP Norway |
Oleh karena itu, kami setuju terhadap hal-hal berikut ini:
|
0 komentar:
Posting Komentar